You are currently viewing ASUKA Siap IPO Demi Melesatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

ASUKA Siap IPO Demi Melesatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

News Asuka –  Keinginan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain dan membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang sehingga bisa mengentaskan angka kemiskinan, mendorong Alfan Wahyuddin, ST. MM, membangun bisnis-bisnis berskala nasional. Ia juga memberikan pelatihan bagi para pengusaha baru yang kelak mampu mengikuti jejaknya dalam membantu Pemerintah mengurangi pengangguran dan meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Kemiskinan masih menjadi permasalahan besar di Indonesia. Kondisi tersebut merupakan permasalahan multidimensi yang membutuhkan sentuhan solusi dari banyak pihak. Tidak cukup dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, melainkan harus bersama komunitas dan perusahaan sektor swasta.

Banyak cara yang dapat dilakukan pihak swasta untuk membantu mengentaskan permasalahan kemiskinan di Indonesia. Salah satunya melalui penciptaan lapangan kerja dan penyediaan jasa yang memang dibutuhkan masyarakat. Hal ini pula yang menginspirasi Alfan Wahyuddin, ST. MM, ketika memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis.

“Ketika memutuskan untuk menekuni bisnis, saya memang memiliki keinginan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain,  membuka lapangan pekerjaan buat banyak orang dan juga ikut serta dalam mengetaskan kemiskinan dengan cara melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia,” ungkap sosok yang akrab disapa Alfan, saat berbincang dengan tim Majalah Inspiratif.

Perjalanan Bisnis. Usaha pertama yang dibangun Alfan bergerak di bidang jasa konstruksi engineering karena ia memiliki pengalaman mumpuni ketika bekerja di beberapa perusahaan sejenis. Bersama dua orang partner, yakni Budi dan Ogawa, yang berkebangsaan Jepang, Alfan merintis PT Asuka Engineering Indonesia, di tahun 2006.

“Di awal bisnis, saya hanya menduduki posisi sebagai Wakil Direktur, dengan wilayah kerja saya di bidang elektrikal. Selain kami bertiga, ada tambahan 5 orang staff yang bertugas di bagian Administrasi 1 orang, Akuntan 1 orang dan sisanya karyawan lapangan. Alhamdulillah, perusahaan makin berkembang dan karyawan terus bertambah menjadi 10, 50 bahkan saat ini ratusan orang,” cerita Alfan.

Tahun 2008, Alfan mengambil alih tongkat kepemimpinan dengan menduduki posisi sebagai Direktur. Ia pun mulai melakukan berbagai pengembangan usaha. ”Tahun 2008 saya putuskan menambah salah satu produk, yakni jasa konstruksi mechanical and pipingDan di tahun 2010 ada tambahansatu unit bisnis lagi yang bergerak di bidang sipil dan arsitektur. Jadi secara keseluruhan saat ini layanan yang kami tawarkan adalah jasa konstruksi dan engineering di bidang electrical, mechanical dan juga sipil. Alhamdulillah, kami bisa terus membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Bahkan setelah krisis pandemi tahun 2020-2021 sektor jasa konstruksi mencatatkan pertumbuhan sales dan omset yang sangat siginifikan. Sehingga kami mengalami peningkatan jumlah karyawan menjadi 1.200 orang hingga tahun 2024 ini,” tuturnya, penuh syukur.

 

Dari Hulu hingga Hilir. Masih bersama partner bisnisnya, sekitar tahun 2013, Alfan kembali mendirikan satu anak perusahaan berlabel PT Asuka Rental Indonesia, yang menyewakan kendaraan serta alat berat. Berlanjut di tahun 2019, ia membangun PT Saka Cita Makmur, yakni usaha spesialis di bidang manpower supply dan material supply.

Kemudian di tahun 2021, Alfan juga merintis PT Asuka Solusi Gasindo, yakni perusahaan spesialis pensuplai gas seperti oksigen serta nitrogen. Dan di tahun 2023 lalu, ia juga mendirikan satu perusahaan baru bernama PT Asuka Intiblas, yang fokus melayani sandblas and painting.

Secara keseluruhan bisnis-bisnis yang dibangun Alfan menguasai jalur hulu hingga hilir. “Itu memang strategi yang kami lakukan, karena jika ingin survive di dalam sebuah kompetisi kita harus merancang sebuah strategi koorporasi di mana hulunya kita pegang hilirnya pun demikian. Sehingga ketergantungan kita terhadap perusahaan lain bisa diperkecil. Dan kini usaha-usaha tersebut berada dalam satu grup, yakni Asuka Group.”

Tak heran di saat pandemi COVID-19, ketika banyak perusahaan berdarah-darah membiayai opersional bahkan terpaksa gulung tikar, Asuka Group justru mampu bertahan. “Selama pandemi bisnis konstruksi memang mengalami penurunan yang sangat drastis. Namun karena kami memiliki bidang usaha jasa perawatan pabrik yang tetap banyak dibutuhkan client maka perusahaan-perusahaan kami yang lain masih bisa ditopang. Sehingga ketika pandemi itu kami hanya mengalami penurunan omset sekitar 20% dan justru mengalami peningkatan dua kali lipat sebelum pandemi. Jadi menurut saya pandemi itu ada sisi positifnya juga, tatkala perusahaan lain berdarah-darah mengalami kondisi yang sulit justru kita saat pandemi itu menyiapkan mesin kami dengan baik.”

Ditambahkan sosok yang juga menguasai bidang hypnoterapy ini, meski berpusat di Gresik, Jawa Timur namun kantor-kantor Asuka Group tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sumatra, NTT, NTB  dan masih banyak lagi. “Target kami di tahun 2025 sudah bisa ke luar Indonesia. Karena saat ini kami sudah mulai melakukan penawaran ke beberapa negara Asean seperti Filipina dan Singapura. Dan kami memiliki visi menjadi perusahaan terpercaya, berkualitas dan berkelas dunia. Targetnya menjadi global companykarena hampir 90% client Asuka itu adalah perusahaan multinasional, hanya 10% saja perusahaan lokal,” papar sosok berkacamata ini.

Ekspansi Bisnis. Di luar bisnis bersama partnernya, Alfan juga melakukan ekspansi bisnis pribadi, di antaranya Apotek Waspada Gresik, Resto Suka Kepiting, klinik kecantikan DNI Skincare, toko skincare berlabel Panda Lovely, coffee shop dengan nama Suka Ngopi dan gerai oleh-oleh haji dan umroh bertajuk Nabawi.

“Bisnis utama saya, yakni Asuka Group itu konsepnya B to B (business to business), di mana client kami adalah perusahaan dan dengan sistem pembayaran by credit. Sehingga untuk operasionalnya harus kami modalkan dahulu setelah itu baru dibayar. Untuk itu, saya butuh bisnis yang sifatnya retail atau B to C (business to customer) yang sistem pembayarannya cash in, sehingga pemutarannya cepat. Agar tidak tercampur aduk dengan Asuka Group, maka saya punya tim manejemen terpisah yang mengurus bisnis-bisnis retail tersebut. Begitu juga dengan tenaga kerja di dalamnya, saya punya staff-staff ahli serta talent-talent yang spesialis di masing-masing bidang. Jadi saya sekedar menjadi investor.”

Target IPOImpian Alfan memiliki bisnis yang bisa bermanfaat bagi banyak orang serta menjadi lahan mata pencaharian mereka senantiasa terealisasi. Ia pun berharap ke depan usaha-usaha tersebut makin berkembang dan beranak-pinak, sehingga lapangan pekerjaan yang tersedia semakin luas.

“Salah satu perusahaan kami, PT Asuka Engineering Indonesia menargetkan pada pertengahan tahun 2025 menjadi perusahaan yang bisa melantai di bursa saham dengan tujuan untuk bisa ikut serta mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan juga bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi untuk masyarakat Indonesia,” terang Alfan.

Demi mencapai target IPO atau Initial Public Offering, saat ini Alfan telah menggandeng konsultan IPO berkompeten, yang telah meloloskan banyak perusahaan besar terjun ke lantai bursa saham. “Kami juga sedang membentuk tim khusus IPO yang nantinya melakukan regulator secara finansial maupun manajemen. Sehingga targetnya bulan April atau Juni 2025 kami sudah IPO.”

Lewat proses IPO, Alfan berharap perusahaannya kelak bisa mendapatkan dana secara langsung dalam bentuk ekuitas dari para investor yang membeli saham. Sehingga modal untuk lebih mengembangkan bisnis-bisnisnya bisa lebih banyak. “Saya punya mimpi, ke depan Asuka itu tidak hanya muncul sebagai sebuah perusahaan kontraktor. Tetapi Asuka adalah Aku Suka IndonesiaAku Suka Perusahaan. Asuka menjadi sebuah brand dari suatu produk, misalnya kendaraan. Dan bagi saya, setiap orang sepatutnya memiliki visi dan misi yang kuat untuk masa depan, karena jika tidak maka kita tidak akan ke mana-mana.”

Menebar Manfaat. Kemampuan Alfan dalam melahirkan dan mengelola beragam bisnis memang tak perlu diragukan. Ia pun tidak segan berbagi ilmu dan pengalaman kepada pengusaha lain, terutama pengusaha beromset 1 milyar yang ingin meningkatkan omsetnya lebih tinggi lagi, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Saat ini, Alfan yang juga aktif di sejumlah organisasi dan menduduki posisi prestise, antara lain sebagai Dewan Pembina Komunitas Bisnis ‘Tangan di Atas’ Gresik, Ketua APINDO Gresik dan Wakil Ketua KADIN Bidang Keuangan dan Perbankan Kabupaten Gresik. Ia juga dikenal sebagai pengusaha berjiwa sosial yang tak senantiasa menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu sesama.

Info LebihLanjut:

Instagram   :  @dniskincentre, @kepitingsuka.id, @pandalovely_id, @asukaindonesia, @sakacipta.id, @asuka_rentalindonesia @pt_asogas

Tinggalkan Balasan